Panas bumi belum dimanfaatkan Indonesia secara maksimal. Padahal, energi ini ramah lingkungan.
Staf Ahli Teknologi dan Pembangunan berkelanjutan Kementerian Lingkungan Hidup, Dana Kartakusuma, menyatakan potensi panas bumi di Indonesia sebesar 33 gigawatt (GW). Dari angka itu baru 1 GW digunakan Indonesia.
Indonesia masih memprioritaskan penggunaan energi fosil seperti batubara ketimbang panas bumi. Padahal, penggunaan batubara berakibat kerusakan lingkungan dan manusia.
Efek rumah kaca, ujar Dana, akibat pemanasan global yang didorong konsumsi energi fosil sangat tinggi. Energi ini masih besar digunakan pemerintah untuk menggerakkan pembangunan.
Sejumlah kota-kota di Pulau Jawa telah menghadapi masalah pemanasan global. Kejadian ini diharapkan tidak menimpa kota-kota di luar Pulau Jawa.
Dana berharap energi digunakan masyarakat secara efisien. Penggunaan energi juga diminta tidak merusak lingkungan.
Konsep pembangunan berkelanjutan dengan pola keseimbangan diharapkan dapat mengurangi kerusakan lingkungan. Dengan begitu bumi dapat dihindari dari bencana alam seperti banjir, longsor, dan gempa bumi.
Sumber:
http://www.wartaekonomi.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1686:
panas-bumi-belum-dimanfaatkan-maksimal&catid=53:aumum
kamis, 23/4/2009, 10:36 AM
Jumat, 15 Mei 2009
Panas Bumi Belum Dimanfaatkan Maksimal
Diposting oleh migasnet03_herry062 di 02.20
Label: geothermal
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar